Sejumlah Menteri Kabinet Prabowo Temui Jokowi di Solo, PKS: Jangan Ada Matahari Kembar!

- Admin

Sabtu, 12 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Silaturahmi menteri ke Jokowi picu sorotan politik. | instagram.com/jokowi

i

Silaturahmi menteri ke Jokowi picu sorotan politik. | instagram.com/jokowi

KumpalanNEWS – Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih melakukan kunjungan ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Surakarta, Jawa Tengah, selama momen Idulfitri.

Meski disebut sebagai agenda silaturahmi, langkah tersebut memantik sorotan politik di tengah masa transisi kekuasaan menuju pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto.

Kunjungan berlangsung secara bertahap sejak Rabu malam, 9 April 2025. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Kepala BKKBN Wihaji menjadi rombongan awal yang bersilaturahmi bersama keluarga. Disusul keesokan harinya oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

Baca Juga :  Program MBG Selama Ramadhan: Dibawa Pulang untuk Buka Puasa

Pada Jumat, 11 April 2025, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono turut hadir. Ia menyatakan bahwa kehadirannya merupakan silaturahmi dengan sosok yang ia sebut sebagai “bekas bos, sekarang masih bos.”

Tak berselang lama, giliran Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama istri yang mendatangi Jokowi dan Iriana.

“Kami silaturahmi, mohon maaf lahir dan batin, serta mendoakan agar beliau berdua selalu sehat,” ujar Budi.

Baca Juga :  Tepati Janji, Prabowo Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi

Respons atas rangkaian kunjungan ini datang dari Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera. Ia mengingatkan pentingnya menjaga soliditas pemerintahan di tengah situasi transisi.

“Silaturahmi itu baik. Tapi jangan sampai menimbulkan kesan adanya dua pusat kekuasaan. Tidak boleh ada matahari kembar,” tegas Mardani.

Ia menilai bahwa meski hubungan personal antara Jokowi dan para menteri masih erat, pemerintahan harus dijalankan dalam satu komando di bawah Presiden Prabowo.

Baca Juga :  Memperingati Hari AIDS, Bupati Ajak Masyarakat Stop Stigma

“Pak Prabowo sudah menunjukkan komitmennya sebagai pemimpin. Saya yakin beliau memahami dinamika ini, tapi tetap harus dijaga agar tak muncul kesan dualisme,” tambahnya.

Spekulasi publik terus berkembang, mengingat intensitas pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana politik yang masih dinamis.

Namun Mardani menutup dengan peringatan yang jelas: satu matahari sudah cukup, jangan sampai ada dua.***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer TNI, Dedi Mulyadi Jelaskan Pola Pendidikan Bukan Pendidikan Perang
Jati Diri Remaja Diubah di Barak TNI, Dedi Mulyadi Soroti Pendidikan Karakter
Utilisasi Minim, Danantara Targetkan GBK Jadi Aset Produktif Nasional
Instruksi Presiden: Danantara Diminta Bersih dan Satu Visi, 844 Perusahaan Masuk Pengelolaan
Dedi Mulyadi Bantah Isu Settingan Debat dengan Remaja soal Penghapusan Wisuda
Dukung Pengurangan Macet, ASN Jakarta Kini Naik Angkutan Umum Tiap Rabu
Didesak Mitra MBG Kalibata, Yayasan MBN Siap Cairkan Dana Tapi Enggan Sebut Angka
Ricuh di UNPFII: Aksi ‘Free Papua-Maluku’ Picu Reaksi, Kemlu RI Tegaskan Forum Bukan untuk Provokasi

Berita Terkait

Selasa, 29 April 2025 - 18:25 WIB

Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer TNI, Dedi Mulyadi Jelaskan Pola Pendidikan Bukan Pendidikan Perang

Selasa, 29 April 2025 - 18:23 WIB

Jati Diri Remaja Diubah di Barak TNI, Dedi Mulyadi Soroti Pendidikan Karakter

Selasa, 29 April 2025 - 18:21 WIB

Utilisasi Minim, Danantara Targetkan GBK Jadi Aset Produktif Nasional

Selasa, 29 April 2025 - 18:18 WIB

Instruksi Presiden: Danantara Diminta Bersih dan Satu Visi, 844 Perusahaan Masuk Pengelolaan

Senin, 28 April 2025 - 19:06 WIB

Dedi Mulyadi Bantah Isu Settingan Debat dengan Remaja soal Penghapusan Wisuda

Berita Terbaru

error: Content is protected !!