Kesepakatan Damai Hanya Tipu Daya? India Tuding Pakistan Langgar Janji, 26 Tewas!

- Admin

Minggu, 11 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

India-Pakistan kembali bersitegang setelah pelanggaran gencatan senjata. | freepik/nikitabuida

i

India-Pakistan kembali bersitegang setelah pelanggaran gencatan senjata. | freepik/nikitabuida

KumpalanNEWS – Gencatan senjata yang sebelumnya disepakati antara India dan Pakistan secara resmi dinyatakan berakhir pada Minggu, 11 Mei 2025. Keputusan ini muncul setelah laporan pelanggaran perjanjian oleh pihak Pakistan hanya beberapa jam setelah kesepahaman dicapai.

Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri, menyampaikan bahwa angkatan bersenjata telah menerima perintah untuk memberikan respons tegas terhadap setiap pelanggaran.

“Kami menyerukan Pakistan untuk mengambil langkah serius dan bertanggung jawab atas insiden ini,” tegas Misri dalam konferensi pers.

Kesepakatan awal tercapai pada Sabtu sore, 10 Mei 2025, menyusul ketegangan yang meningkat pasca serangan teroris di Pahalgam, Jammu dan Kashmir, pada 22 April. Gencatan senjata dimaksudkan untuk meredakan situasi, dengan pertemuan lanjutan antarpetinggi militer dijadwalkan pada 12 Mei pukul 12.00.

Namun, dalam hitungan jam setelah kesepakatan, India melaporkan terjadinya ledakan di wilayah perbatasan serta pelanggaran menggunakan artileri dan drone, yang disebut terjadi di pusat konflik Jammu dan Kashmir. Ledakan sistem pertahanan udara juga terdengar di kota-kota sekitar.

Hingga kini, sedikitnya 26 korban jiwa dilaporkan, termasuk satu warga negara Nepal. Kelompok militan Front Perlawanan mengklaim bertanggung jawab atas serangan awal, sementara India menuduh Pakistan sebagai dalang di balik eskalasi ini.

Ketegangan tersebut telah memicu sejumlah kebijakan balasan dari India, termasuk penangguhan Perjanjian Air Indus dan penutupan satu-satunya jalur darat antara kedua negara.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, telah memberikan kewenangan penuh kepada militer untuk merancang dan mengeksekusi respons strategis terhadap perkembangan terakhir ini.”***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemkab dan DPRD Sukabumi Ikuti Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo
Dibela Pelaku Wisata, Dedi Mulyadi Kukuh Larang Study Tour demi Orang Tua Siswa
Protes Anies atas Vonis Tom Lembong: Fakta di Sidang Diabaikan, Hukum Dipertanyakan
Imbas Inpres DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Warga yang Lebih Layak
Pemkab Sukabumi dan Bea Cukai Kolaborasi Tindak Rokok Ilegal, Dorong Penerimaan Pajak Daerah
Geopark Ciletuh Mendunia: Evaluator Tiongkok dan Slovenia Apresiasi Kinerja Sukabumi
Menteri P2MI Jelaskan Dua Tugas Utama: Lindungi TKI dan Buka Peluang Kerja Global
Jokowi Klarifikasi Soal Kondisi Wajah: Bukan Sakit Serius, Hanya Alergi Cuaca

Berita Terkait

Jumat, 15 Agustus 2025 - 17:05 WIB

Pemkab dan DPRD Sukabumi Ikuti Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:26 WIB

Dibela Pelaku Wisata, Dedi Mulyadi Kukuh Larang Study Tour demi Orang Tua Siswa

Sabtu, 19 Juli 2025 - 17:47 WIB

Protes Anies atas Vonis Tom Lembong: Fakta di Sidang Diabaikan, Hukum Dipertanyakan

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:32 WIB

Imbas Inpres DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Warga yang Lebih Layak

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:56 WIB

Pemkab Sukabumi dan Bea Cukai Kolaborasi Tindak Rokok Ilegal, Dorong Penerimaan Pajak Daerah

Berita Terbaru

error: Content is protected !!