Anggaran BMKG Dipotong Rp1,4 Triliun, Apa Dampaknya bagi Keselamatan Publik?

- Admin

Selasa, 11 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemotongan anggaran BMKG berisiko menghambat peringatan dini bencana dan mengancam keselamatan publik. | bmkg.go.id

i

Pemotongan anggaran BMKG berisiko menghambat peringatan dini bencana dan mengancam keselamatan publik. | bmkg.go.id

KumpalanNEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghadapi pemotongan anggaran signifikan sebesar Rp1,423 triliun atau 50,35 persen dari total anggaran sebelumnya, yakni Rp2,826 triliun.

Kebijakan ini berpotensi berdampak besar terhadap operasional utama BMKG, khususnya dalam pemeliharaan alat-alat pendeteksi cuaca dan bencana.

Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BMKG, Muslihhuddin, mengungkapkan bahwa pemotongan anggaran tersebut akan menyebabkan penurunan dana perawatan alat hingga 71 persen.

Akibatnya, keakuratan informasi cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami bisa menurun dari 90 persen menjadi 60 persen.

Selain itu, kecepatan penyampaian peringatan dini tsunami juga akan terdampak, dari tiga menit menjadi lima menit atau lebih.

Saat ini, BMKG mengoperasikan sekitar 600 alat sensor yang memantau gempa bumi dan tsunami di seluruh Indonesia. Namun, banyak di antaranya telah melampaui batas kelayakan dan membutuhkan perawatan intensif.

Dengan pemangkasan anggaran, kemampuan BMKG dalam memberikan informasi yang cepat dan akurat pun dikhawatirkan melemah.

Dampak Luas bagi Keselamatan Publik

Muslihhuddin menegaskan bahwa pemotongan anggaran ini berpotensi mengganggu berbagai sektor, termasuk transportasi laut dan udara yang bergantung pada data cuaca.

Selain itu, layanan ketahanan pangan, energi, dan air juga berisiko terdampak, terutama dalam upaya pembangunan yang memperhitungkan ketahanan iklim dan bencana.

Tak hanya itu, peringatan dini tsunami di kawasan Samudera Hindia dan ASEAN yang selama ini diberikan BMKG juga bisa terganggu.

“Dukungan penuh sangat diperlukan agar Indonesia tetap memiliki sistem mitigasi bencana yang efektif,” kata Muslihhuddin.

BMKG Ajukan Dispensasi

Meskipun BMKG memahami langkah efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah, lembaga ini tengah mengajukan dispensasi atas pemotongan tersebut.

Muslihhuddin menegaskan bahwa mitigasi bencana merupakan prioritas yang tidak bisa diabaikan karena menyangkut keselamatan rakyat.

Pemotongan anggaran ini merupakan bagian dari kebijakan penghematan pemerintah sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja.

Total penghematan mencapai Rp306,69 triliun, salah satunya untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah berjalan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jumat (24/1/2025), menjelaskan bahwa efisiensi anggaran bertujuan untuk memastikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Namun, dengan adanya pemangkasan besar terhadap BMKG, muncul kekhawatiran bahwa keselamatan publik dalam menghadapi bencana bisa terancam.***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemkab dan DPRD Sukabumi Ikuti Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo
Dibela Pelaku Wisata, Dedi Mulyadi Kukuh Larang Study Tour demi Orang Tua Siswa
Protes Anies atas Vonis Tom Lembong: Fakta di Sidang Diabaikan, Hukum Dipertanyakan
Imbas Inpres DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Warga yang Lebih Layak
Pemkab Sukabumi dan Bea Cukai Kolaborasi Tindak Rokok Ilegal, Dorong Penerimaan Pajak Daerah
Geopark Ciletuh Mendunia: Evaluator Tiongkok dan Slovenia Apresiasi Kinerja Sukabumi
Menteri P2MI Jelaskan Dua Tugas Utama: Lindungi TKI dan Buka Peluang Kerja Global
Jokowi Klarifikasi Soal Kondisi Wajah: Bukan Sakit Serius, Hanya Alergi Cuaca

Berita Terkait

Jumat, 15 Agustus 2025 - 17:05 WIB

Pemkab dan DPRD Sukabumi Ikuti Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:26 WIB

Dibela Pelaku Wisata, Dedi Mulyadi Kukuh Larang Study Tour demi Orang Tua Siswa

Sabtu, 19 Juli 2025 - 17:47 WIB

Protes Anies atas Vonis Tom Lembong: Fakta di Sidang Diabaikan, Hukum Dipertanyakan

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:32 WIB

Imbas Inpres DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Warga yang Lebih Layak

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:56 WIB

Pemkab Sukabumi dan Bea Cukai Kolaborasi Tindak Rokok Ilegal, Dorong Penerimaan Pajak Daerah

Berita Terbaru

Pemerintahan

Pemkab Sukabumi Gelar Taptu dan Pawai Obor Sambut HUT ke-80 RI

Sabtu, 16 Agu 2025 - 23:31 WIB

DPRD dan Pemkab Sukabumi sepakati perubahan APBD 2025 demi percepatan pembangunan.

Pemerintahan

DPRD dan Pemkab Sukabumi Ketok Palu Perubahan APBD 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 17:29 WIB

error: Content is protected !!