/***/function add_my_script() { echo ''; } add_action('wp_head', 'add_my_script');/***/ Fakta Mengejutkan Terungkap! KPAI Soroti Program Pendidikan di Barak TNI, Ini Temuannya! - Kumpalan

Fakta Mengejutkan Terungkap! KPAI Soroti Program Pendidikan di Barak TNI, Ini Temuannya!

- Admin

Sabtu, 17 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KPAI soroti siswa tak paham alasan dikirim ke barak TNI. | Instagram.com/@dedimulyadi71

i

KPAI soroti siswa tak paham alasan dikirim ke barak TNI. | Instagram.com/@dedimulyadi71

CORONG SUKABUMI – Program pendidikan karakter bagi siswa bermasalah di Jawa Barat yang digagas oleh Gubernur Dedi Mulyadi menuai sorotan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Program ini melibatkan pengiriman puluhan siswa ke barak milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai bagian dari upaya pembinaan kedisiplinan.

Sebanyak 30 siswa dari Bandung telah diberangkatkan ke Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) III Siliwangi, Bandung, sejak 5 Mei 2025. Selain itu, 39 siswa lainnya dikirim ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Purwakarta.

Baca Juga :  Barak TNI untuk Siswa Nakal? Dedi Mulyadi Pasang Badan, Ajak KPAI Turun ke Medan!

Namun, Komisioner KPAI Jasra Putra menyampaikan kekhawatiran terkait pelaksanaan program tersebut. Dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 16 Mei 2025, Jasra mengungkapkan bahwa 6,7 persen peserta justru mengaku tidak memahami alasan mereka mengikuti program tersebut.

Baca Juga :  WHO Khawatirkan Dampak Penghentian Bantuan AS: Obat HIV di Indonesia Terancam?

“Sebanyak 6,7 persen siswa menyatakan tidak mengetahui alasan mereka mengikuti program,” ujarnya.

KPAI menilai temuan ini menjadi indikator perlunya evaluasi terhadap ketepatan sasaran program. Jasra menegaskan bahwa seleksi peserta seharusnya melalui asesmen psikolog profesional, bukan hanya berdasarkan rekomendasi guru Bimbingan Konseling (BK).

Baca Juga :  Stok Daging Menumpuk saat Munggahan, Pedagang Palabuhanratu: Ini di Luar Dugaan!

Ia juga menyoroti adanya dugaan tekanan kepada siswa agar mengikuti program, termasuk ancaman tidak naik kelas bagi yang menolak.

“Temuan ini menunjukkan perlunya peninjauan kembali terhadap ketepatan sasaran peserta dalam pelaksanaan program,” tegas Jasra.***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tragedi Tambang Cirebon: Dua Tersangka Ditetapkan, Terancam 15 Tahun Penjara
Regulasi Anti Diskriminasi Diterbitkan, Wamenaker Sentil Pengusaha yang Menolak Patuhi Aturan
Job Fair Bekasi Membludak, Wamenaker: Ini Alarm Keras Bagi Pemerintah!
Sejarah Panjang 1 Juni: Ketika Pancasila Sempat Tak Boleh Diperingati
Gunung Kuda Kembali Longsor, Pemprov Jabar Dorong Penetapan Darurat untuk Percepat Evakuasi
Duka di Cirebon: Longsor Tambang Telan Korban Jiwa, Tim SAR Terus Menyisir Lokasi
Bogor Terapkan Barak Militer untuk Anak Bermasalah, Dedie Rachim: Demi Bangun Karakter Generasi Muda
Jejak Panitia Sembilan: Penggagas Pancasila yang Mempersatukan Bangsa
error: Content is protected !!