/***/function add_my_script() { echo ''; } add_action('wp_head', 'add_my_script');/***/ Akuisisi Wiz oleh Google: Benarkah Silicon Valley Dikuasai Mantan Intelijen Israel? - Kumpalan

Akuisisi Wiz oleh Google: Benarkah Silicon Valley Dikuasai Mantan Intelijen Israel?

- Admin

Kamis, 3 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akuisisi Wiz oleh Google menyoroti peran mantan personel Unit 8200 dalam industri teknologi AS. | Unsplash/Greg Bulla

i

Akuisisi Wiz oleh Google menyoroti peran mantan personel Unit 8200 dalam industri teknologi AS. | Unsplash/Greg Bulla

KumpalanNEWS – Akuisisi perusahaan keamanan siber Wiz oleh Google kembali menyoroti pengaruh mantan anggota Unit 8200, divisi intelijen siber Israel, di industri teknologi global.

Para pendiri Wiz diketahui merupakan alumni unit elite ini, yang memiliki reputasi dalam pengumpulan data, pengawasan, serta peretasan sistem.

Unit 8200 sendiri kerap dikaitkan dengan pengawasan luas, termasuk tuduhan penyalahgunaan data untuk kepentingan politik di wilayah pendudukan Palestina.

Di sisi lain, keahlian mereka dalam dunia siber telah membuka jalan bagi banyak anggotanya untuk mendirikan perusahaan teknologi yang sukses, terutama di Silicon Valley.

Menurut laporan The Wall Street Journal, status sebagai alumni Unit 8200 kini justru menjadi nilai jual bagi startup asal Israel dalam menarik perhatian investor.

Baca Juga :  Dana Kredit Rp692 M Melenceng, Kejagung Tetapkan Mantan Pimpinan Sritex Sebagai Tersangka

Akuisisi Wiz hanyalah satu dari serangkaian akuisisi besar yang melibatkan perusahaan Israel. Sebelumnya, Dig Security dan Talon CyberSecurity juga dibeli oleh Palo Alto Networks dengan nilai hampir $1 miliar (Rp161 triliun) dalam waktu berdekatan.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat keamanan. Paul Biggar, pendiri Tech for Palestine, menyoroti risiko yang ditimbulkan oleh dominasi mantan personel Unit 8200 dalam perusahaan teknologi AS.

“Mereka memiliki akses ke struktur internal perusahaan teknologi AS. Ini bukan sekadar bisnis, tetapi juga bisa menjadi celah bagi infiltrasi intelijen,” ungkap Biggar.

Baca Juga :  Ahok Diperiksa Kejagung, Bawa Data Rapat Terkait Korupsi Pertamina

Seorang peneliti yang mendalami hubungan industri teknologi dengan dunia intelijen juga menegaskan bahwa lebih dari 1.400 mantan anggota Unit 8200 kini bekerja di berbagai perusahaan besar AS.

“Silicon Valley sangat bergantung pada talenta teknologi Israel. Namun, mengingat latar belakang mereka, ini juga bisa menjadi potensi risiko keamanan nasional,” ujarnya.

Kekhawatiran terhadap infiltrasi asing dalam industri teknologi sebenarnya telah menjadi perhatian utama badan intelijen AS. FBI pernah memperingatkan potensi ancaman dari agen-agen tersembunyi di perusahaan teknologi.

Baca Juga :  Makna Tema Harkitnas 2025: Seruan Kebangkitan Menuju Indonesia Emas 2045

“AS terus berbicara soal ancaman China, tetapi jarang membahas Israel, padahal badan intelijen AS menganggapnya sebagai ancaman kontra-intelijen utama setelah China, Rusia, dan Iran,” ujar seorang sumber anonim.

Dalam kasus Wiz, pengamat menilai risiko utama terletak pada akses terhadap data pengguna.

“Cloud computing adalah sektor sensitif. Data bisa saja dikumpulkan atau ditransfer ke pihak lain tanpa terdeteksi,” tambahnya.

Dengan semakin banyaknya mantan anggota Unit 8200 yang menduduki posisi strategis di perusahaan-perusahaan besar, publik pun mulai bertanya: apakah ini hanya soal bisnis, atau ada kepentingan geopolitik yang lebih besar di baliknya?
***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tragedi Tambang Cirebon: Dua Tersangka Ditetapkan, Terancam 15 Tahun Penjara
Regulasi Anti Diskriminasi Diterbitkan, Wamenaker Sentil Pengusaha yang Menolak Patuhi Aturan
Job Fair Bekasi Membludak, Wamenaker: Ini Alarm Keras Bagi Pemerintah!
Sejarah Panjang 1 Juni: Ketika Pancasila Sempat Tak Boleh Diperingati
Gunung Kuda Kembali Longsor, Pemprov Jabar Dorong Penetapan Darurat untuk Percepat Evakuasi
Duka di Cirebon: Longsor Tambang Telan Korban Jiwa, Tim SAR Terus Menyisir Lokasi
Bogor Terapkan Barak Militer untuk Anak Bermasalah, Dedie Rachim: Demi Bangun Karakter Generasi Muda
Jejak Panitia Sembilan: Penggagas Pancasila yang Mempersatukan Bangsa
error: Content is protected !!