Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak, Pengamat: Kurikulum Sekolah Terancam Terabaikan

- Admin

Jumat, 2 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

P2G soroti program siswa nakal masuk barak TNI: Konsep dan kurikulum dipertanyakan. | YouTube.com / Dua Sisi TVOne - Instagram.com/@dedimulyadi71

i

P2G soroti program siswa nakal masuk barak TNI: Konsep dan kurikulum dipertanyakan. | YouTube.com / Dua Sisi TVOne - Instagram.com/@dedimulyadi71

KumpalanNEWS – Kebijakan kontroversial yang diluncurkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait pengiriman siswa yang tergolong ‘nakal’ ke barak militer TNI, menuai sorotan tajam dari berbagai pihak, termasuk Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G).

Dedi menyampaikan kebijakan tersebut melalui akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71 pada Kamis, 1 Mei 2025. Ia mengungkapkan bahwa sejumlah siswa dari Kabupaten Purwakarta telah mulai mengikuti program pendidikan selama enam bulan di barak militer, dengan persetujuan dari orang tua mereka.

Namun, langkah tersebut mendapat kritik dari Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim. Dalam program Dua Sisi TVOne yang tayang pada hari yang sama, Salim mempertanyakan arah kebijakan tersebut.

“Konsepnya belum jelas, apakah ini militerisasi, pembinaan bela negara, atau hanya sekadar pelatihan,” ujar Salim.

Ia juga menilai bahwa jika program ini hanya berbentuk pelatihan seperti LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa), maka hal tersebut bukanlah hal baru. “Saya dulu sering ikut LDKS. Itu program yang tidak sampai enam bulan dan sudah umum di SMA atau SMP,” jelasnya.

Lebih lanjut, Salim menekankan kekhawatiran terhadap keberlangsungan kurikulum pendidikan para siswa yang mengikuti program ini. “Kalau sampai enam bulan, bagaimana nasib kurikulumnya? Ini yang belum ada kejelasan,” tegasnya.

Kebijakan ini pun kini menjadi perbincangan publik, dengan sejumlah pihak meminta klarifikasi dan evaluasi mendalam terhadap dampaknya terhadap pendidikan formal siswa.***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemkab dan DPRD Sukabumi Ikuti Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo
Dibela Pelaku Wisata, Dedi Mulyadi Kukuh Larang Study Tour demi Orang Tua Siswa
Protes Anies atas Vonis Tom Lembong: Fakta di Sidang Diabaikan, Hukum Dipertanyakan
Imbas Inpres DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Warga yang Lebih Layak
Pemkab Sukabumi dan Bea Cukai Kolaborasi Tindak Rokok Ilegal, Dorong Penerimaan Pajak Daerah
Geopark Ciletuh Mendunia: Evaluator Tiongkok dan Slovenia Apresiasi Kinerja Sukabumi
Menteri P2MI Jelaskan Dua Tugas Utama: Lindungi TKI dan Buka Peluang Kerja Global
Jokowi Klarifikasi Soal Kondisi Wajah: Bukan Sakit Serius, Hanya Alergi Cuaca

Berita Terkait

Jumat, 15 Agustus 2025 - 17:05 WIB

Pemkab dan DPRD Sukabumi Ikuti Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:26 WIB

Dibela Pelaku Wisata, Dedi Mulyadi Kukuh Larang Study Tour demi Orang Tua Siswa

Sabtu, 19 Juli 2025 - 17:47 WIB

Protes Anies atas Vonis Tom Lembong: Fakta di Sidang Diabaikan, Hukum Dipertanyakan

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:32 WIB

Imbas Inpres DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Warga yang Lebih Layak

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:56 WIB

Pemkab Sukabumi dan Bea Cukai Kolaborasi Tindak Rokok Ilegal, Dorong Penerimaan Pajak Daerah

Berita Terbaru

Pemerintahan

Pemkab Sukabumi Gelar Taptu dan Pawai Obor Sambut HUT ke-80 RI

Sabtu, 16 Agu 2025 - 23:31 WIB

DPRD dan Pemkab Sukabumi sepakati perubahan APBD 2025 demi percepatan pembangunan.

Pemerintahan

DPRD dan Pemkab Sukabumi Ketok Palu Perubahan APBD 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 17:29 WIB

error: Content is protected !!