KumpalanNEWS – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan rencana kebijakan baru yang cukup kontroversial: siswa-siswa yang dianggap “nakal” akan dikirim ke barak militer TNI untuk mengikuti pelatihan disiplin dan pembentukan karakter.
Kebijakan ini, menurut Dedi, bertujuan menyelamatkan remaja dari perilaku menyimpang yang tak tertangani di sekolah atau rumah.
Ia menyebut langkah tersebut sebagai upaya mengembalikan jati diri anak-anak muda yang rentan terjerumus dalam tindakan kriminal.
“(Kebijakan ini) untuk mengembalikan jati diri anak, termasuk pola disiplin dan pola hidup yang sesuai dengan masa remajanya,” ujar Dedi dalam unggahan Instagram resminya @dedimulyadi71 pada Selasa (29/4).
Selain menanamkan disiplin, Gubernur Dedi berharap program ini dapat mengarahkan para siswa agar memiliki visi dan masa depan yang lebih baik. Ia menegaskan bahwa pelatihan akan mencakup penguatan mentalitas dan kemandirian.
“Mereka akan mengikuti pelatihan disiplin, mentalitas, dan mengembalikan perilaku yang mandiri,” ucapnya.
Namun demikian, Dedi menekankan bahwa keikutsertaan dalam pelatihan ini tetap memerlukan persetujuan dari orang tua, karena para siswa tersebut masih di bawah tanggung jawab keluarga.
“Orang tua harus menyadari bahwa ini bentuk pembentukan karakter. Persetujuan mereka sangat penting,” tandasnya.***