KumpalanNEWS – Pemerintah Indonesia tengah mengupayakan negosiasi strategis dengan Amerika Serikat terkait kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump.
Hal ini diungkap langsung oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar secara virtual pada Kamis, 24 April 2025.
Sri Mulyani menyatakan bahwa pemerintah telah memulai proses komunikasi dan negosiasi dengan pemerintah AS sebagai respons terhadap kebijakan perdagangan tersebut.
Salah satu fokus utama dalam perundingan adalah penyesuaian tarif bea masuk terhadap produk-produk tertentu asal AS.
“Dalam pelaksanaan negosiasi ini, dilakukan beberapa langkah yaitu penyesuaian tarif bea masuk untuk produk-produk selektif dari AS,” jelas Sri Mulyani.
Langkah lain yang diambil Indonesia, lanjut Menkeu, adalah peningkatan volume impor dari AS, khususnya untuk komoditas yang belum diproduksi secara luas di dalam negeri.
Di antaranya adalah produk minyak dan gas bumi (migas), peralatan teknologi, dan hasil pertanian.
Tak hanya itu, pemerintah juga menginisiasi reformasi struktural di bidang perpajakan dan kepabeanan guna memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Upaya ini diharapkan dapat menjadi benteng terhadap lonjakan impor sekaligus menjaga stabilitas makroekonomi.
“Berbagai kebijakan dan reform tersebut dilakukan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, menjaga stabilitas makro, dan menjamin keberlanjutan fiskal,” tutup Sri Mulyani.***