Rekaman CCTV Ungkap Dugaan Pelecehan oleh Dokter Kandungan, Dinkes Garut Angkat Bicara

- Admin

Selasa, 15 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dugaan pelecehan oleh dokter kandungan di Garut mencuat, Dinkes buka suara. | Instagram/ppdsgramm)

i

Dugaan pelecehan oleh dokter kandungan di Garut mencuat, Dinkes buka suara. | Instagram/ppdsgramm)

KumpalanNEWS – Rekaman CCTV yang memperlihatkan dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan di Kabupaten Garut tengah menjadi sorotan publik.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat seorang dokter pria tengah melakukan pemeriksaan USG kepada pasien perempuan.

Tangan kanan dokter tersebut memegang alat USG, sementara tangan kirinya diduga menyentuh area dada pasien secara tidak semestinya.

Baca Juga :  Modus Campur Air ke BBM Terbongkar, Polres Klaten Tetapkan Satu Tersangka

Bahkan, dalam salah satu momen, tangan sang dokter tampak masuk ke balik pakaian pasien dan berada di area sensitif selama beberapa saat.

Menanggapi viralnya rekaman tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Leli Yuliani, menyampaikan bahwa pihaknya pernah menerima laporan terkait dugaan pelecehan seksual dengan pola serupa pada tahun 2024 silam.

“Kalau tidak salah, itu sekitar satu tahun yang lalu ketika yang bersangkutan sedang praktik di Garut,” ujar Leli kepada wartawan saat ditemui di Alun-Alun Garut, Selasa, 15 April 2025.

Baca Juga :  Innalillahi, Ibunda Ketua Komisi II DPRD Sukabumi Deni Gunawan Meninggal Dunia

Leli menjelaskan bahwa peristiwa saat itu tidak terjadi di rumah sakit pemerintah, dan dirinya belum dapat memastikan apakah korban dalam video viral adalah orang yang sama dengan kasus sebelumnya.

Baca Juga :  Meski Sudah Dimaafkan, Keluarga Korban Dugaan Pemerkosaan Dokter Unpad Desak Proses Hukum Jalan Terus

“Saya harus lihat lagi datanya ya, memang waktu itu (2024) sempat ada laporan dan sempat diselesaikan,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa kasus sebelumnya juga telah melibatkan aparat penegak hukum.

Lebih lanjut, Leli menyebut bahwa dokter berinisial SF yang diduga terlibat bukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan kini tidak tercatat dalam Sistem Informasi Sumber Daya Kesehatan milik Dinkes Garut.***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer TNI, Dedi Mulyadi Jelaskan Pola Pendidikan Bukan Pendidikan Perang
Jati Diri Remaja Diubah di Barak TNI, Dedi Mulyadi Soroti Pendidikan Karakter
Utilisasi Minim, Danantara Targetkan GBK Jadi Aset Produktif Nasional
Instruksi Presiden: Danantara Diminta Bersih dan Satu Visi, 844 Perusahaan Masuk Pengelolaan
Dedi Mulyadi Bantah Isu Settingan Debat dengan Remaja soal Penghapusan Wisuda
Dukung Pengurangan Macet, ASN Jakarta Kini Naik Angkutan Umum Tiap Rabu
Didesak Mitra MBG Kalibata, Yayasan MBN Siap Cairkan Dana Tapi Enggan Sebut Angka
Ricuh di UNPFII: Aksi ‘Free Papua-Maluku’ Picu Reaksi, Kemlu RI Tegaskan Forum Bukan untuk Provokasi

Berita Terkait

Selasa, 29 April 2025 - 18:25 WIB

Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer TNI, Dedi Mulyadi Jelaskan Pola Pendidikan Bukan Pendidikan Perang

Selasa, 29 April 2025 - 18:23 WIB

Jati Diri Remaja Diubah di Barak TNI, Dedi Mulyadi Soroti Pendidikan Karakter

Selasa, 29 April 2025 - 18:21 WIB

Utilisasi Minim, Danantara Targetkan GBK Jadi Aset Produktif Nasional

Selasa, 29 April 2025 - 18:18 WIB

Instruksi Presiden: Danantara Diminta Bersih dan Satu Visi, 844 Perusahaan Masuk Pengelolaan

Senin, 28 April 2025 - 19:06 WIB

Dedi Mulyadi Bantah Isu Settingan Debat dengan Remaja soal Penghapusan Wisuda

Berita Terbaru

error: Content is protected !!