Daerah Hulu hingga Hilir Bermasalah, Ini Penjelasan Gubernur Jabar Soal Banjir

- Admin

Kamis, 13 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jabar paparkan tiga faktor utama penyebab banjir di wilayahnya. | Instagram.com/@dedimulyadi71

i

Gubernur Jabar paparkan tiga faktor utama penyebab banjir di wilayahnya. | Instagram.com/@dedimulyadi71

KumpalanNEWS – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan tiga faktor utama yang menyebabkan banjir di wilayah Jabar. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Dedi menjelaskan, faktor pertama adalah alih fungsi kawasan hulu yang sebelumnya merupakan daerah resapan air. Gunung, hutan, dan perkebunan yang seharusnya berfungsi sebagai penyerap air kini banyak berubah menjadi kawasan pariwisata, sehingga daya tampung air berkurang drastis.

Baca Juga :  Seleksi Paskibraka Sukabumi 2025 Resmi Dibuka, Wabup Tekankan Nilai dan Karakter

“Cuaca saat ini belum tergolong ekstrem, curah hujan masih sekitar 20—30 mm, tetapi banjir sudah terjadi di beberapa kawasan hulu,” ujar Dedi.

Faktor kedua adalah penyempitan dan pendangkalan daerah aliran sungai (DAS) akibat alih fungsi lahan. Menurutnya, banyak kawasan di bantaran sungai yang kini dipenuhi permukiman, bahkan beberapa perumahan mengambil area DAS sebagai bagian dari lahannya.

Baca Juga :  Mendagri Apresiasi Kinerja Keuangan Kabupaten Sukabumi, Investasi Jadi Target Berikutnya

“Ketika Kementerian Pekerjaan Umum dulu memagar daerah aliran sungai, pagar itu malah dijebol. Akibatnya, saat banjir datang, air langsung masuk ke area perumahan,” ungkapnya.

Terakhir, Dedi menyoroti perubahan fungsi daerah hilir, termasuk rawa dan sawah yang diuruk untuk pembangunan permukiman.

Baca Juga :  Peringati HUT Partai Gerindra Ke-16, Usep Wawan: Semoga Partainya Jadi yang Terbaik Bagi Bangsa dan Rakyat

“Ketika sawah dan rawa diuruk lalu dijadikan kawasan permukiman, akhirnya banjir bisa mencapai ketinggian hampir 2,5 meter,” pungkasnya.

Pemerintah Provinsi Jabar berencana membahas permasalahan ini dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk mencari solusi jangka panjang.***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer TNI, Dedi Mulyadi Jelaskan Pola Pendidikan Bukan Pendidikan Perang
Jati Diri Remaja Diubah di Barak TNI, Dedi Mulyadi Soroti Pendidikan Karakter
Utilisasi Minim, Danantara Targetkan GBK Jadi Aset Produktif Nasional
Instruksi Presiden: Danantara Diminta Bersih dan Satu Visi, 844 Perusahaan Masuk Pengelolaan
Dedi Mulyadi Bantah Isu Settingan Debat dengan Remaja soal Penghapusan Wisuda
Dukung Pengurangan Macet, ASN Jakarta Kini Naik Angkutan Umum Tiap Rabu
Didesak Mitra MBG Kalibata, Yayasan MBN Siap Cairkan Dana Tapi Enggan Sebut Angka
Ricuh di UNPFII: Aksi ‘Free Papua-Maluku’ Picu Reaksi, Kemlu RI Tegaskan Forum Bukan untuk Provokasi

Berita Terkait

Selasa, 29 April 2025 - 18:25 WIB

Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer TNI, Dedi Mulyadi Jelaskan Pola Pendidikan Bukan Pendidikan Perang

Selasa, 29 April 2025 - 18:23 WIB

Jati Diri Remaja Diubah di Barak TNI, Dedi Mulyadi Soroti Pendidikan Karakter

Selasa, 29 April 2025 - 18:21 WIB

Utilisasi Minim, Danantara Targetkan GBK Jadi Aset Produktif Nasional

Selasa, 29 April 2025 - 18:18 WIB

Instruksi Presiden: Danantara Diminta Bersih dan Satu Visi, 844 Perusahaan Masuk Pengelolaan

Senin, 28 April 2025 - 19:06 WIB

Dedi Mulyadi Bantah Isu Settingan Debat dengan Remaja soal Penghapusan Wisuda

Berita Terbaru

error: Content is protected !!