Dedi Mulyadi dan Bupati Sukabumi Turun Tangan Atasi Sampah Sungai Cipalabuan Pasca Banjir Bandang

- Admin

Sabtu, 8 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jabar dan Bupati Sukabumi bersihkan Sungai Cipalabuan, siapkan relokasi warga pasca banjir. | Fb/Pemerintah Kabupaten Sukabumi

i

Gubernur Jabar dan Bupati Sukabumi bersihkan Sungai Cipalabuan, siapkan relokasi warga pasca banjir. | Fb/Pemerintah Kabupaten Sukabumi

KumpalanNEWS – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bersama Bupati Sukabumi, Asep Japar, turun langsung membersihkan sampah yang menumpuk di Sungai Cipalabuan pasca banjir bandang yang melanda wilayah Palabuhanratu pada Kamis malam (6/3/2025). Kegiatan ini berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palabuhanratu, Sabtu (8/3/2025).

Gubernur Dedi menegaskan bahwa kehadirannya bukan sekadar meninjau, tetapi juga ikut membantu aparat dan masyarakat dalam menangani dampak bencana.

“Ini bukan sekadar pemantauan, tapi aksi nyata membantu Kapolres, Dandim, dan Bupati. Beban bencana ini adalah beban kita semua,” ungkapnya.

Faktor Penyebab dan Solusi Jangka Panjang

Menurut Gubernur, ada beberapa penyebab utama banjir, seperti pendangkalan sungai, desain jembatan yang menghambat aliran air, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan, serta deforestasi akibat penebangan liar.

Baca Juga :  DPRD dan Bupati Sukabumi Sepakat, Raperda RPJPD 2025-2045 Siap Dievaluasi Gubernur

“Sampah rumah tangga yang ditemukan di sungai ini luar biasa. Mulai dari kasur, bantal, seprai, bahkan pakaian dalam. Ini sudah tidak wajar,” cetusnya.

Sebagai solusi jangka panjang, Gubernur berencana melakukan revolusi tata ruang permukiman di sekitar sungai. Ia menegaskan bahwa rumah-rumah di bantaran sungai akan direlokasi atau diubah desainnya menjadi rumah panggung, seperti yang telah diterapkan di Karawang dan Kabupaten Bogor.

“Semua rumah di jalur sungai akan dibongkar dan dipindah ke tempat yang lebih aman. Jika tetap ingin tinggal di dekat sungai, rumahnya harus berbentuk panggung. Jika tidak, saya tidak akan memberikan bantuan,” tegasnya.

Baca Juga :  Diduga Abaikan Pasien, Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD Palabuhanratu

Pemerintah juga akan menertibkan sempadan sungai bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air (PSDA) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dengan pengamanan dari Brimob untuk memastikan proses berjalan lancar.

“Langkah ini diharapkan dapat mencegah banjir dan bencana serupa terjadi setiap tahun,” ujarnya.

Atensi untuk Longsor di Simpenan

Menanggapi longsoran di Kecamatan Simpenan, Gubernur meminta seluruh pihak untuk menghentikan penebangan pohon, penambangan liar, serta alih fungsi lahan yang tidak terkendali.

“Kita tidak bisa menyelesaikan masalah ini kalau hulunya tidak beres. Hulunya dulu yang ditangani, jangan hanya berpikir keuntungan,” katanya.

Baca Juga :  Sekda Buka Coaching Clinic 4 dan 5 Program Percepatan Sanitasi Pemukiman Kabupaten Sukabumi

Sementara itu, Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Gubernur Jabar dalam menangani dampak banjir.

“Langkah nyata Gubernur ini luar biasa. Sodetan yang menyebabkan banjir harus segera ditangani,” ujarnya.

Bupati menambahkan bahwa Sungai Cipalabuan berada di bawah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi. Dalam waktu dekat, pengerukan sungai akan dilakukan dengan alat berat dari pemerintah provinsi.

“Rencana relokasi atau perubahan desain rumah menjadi rumah panggung akan segera dikaji dan direalisasikan untuk mencegah bencana di masa depan,” pungkasnya.***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ridwan Kamil Akui Rumahnya Digeledah KPK Terkait Kasus Bank BJB
Kasus Korupsi Bank BJB: KPK Selidiki, Rumah Ridwan Kamil Digeledah
Terungkap! Minyakita di Pasar Tak Sampai 1 Liter, Harga Melebihi HET
Pemkab Sukabumi Berlakukan Status Tanggap Darurat Bencana di Simpenan, Lengkong, dan Palabuhanratu
BGN Jawab Kecurigaan KPK: Anggaran MBG Tidak Dipotong, Perbedaan Pagu Bahan Baku Sudah Ditetapkan Sejak Awal Program
KPK Awasi Program Makan Bergizi Gratis: Ada Indikasi ‘Pilih Kasih’ dalam Penentuan SPPG
KPK Soroti Dugaan Pemotongan Anggaran MBG, Makanan Seharusnya Rp10.000 Jadi Rp8.000
Richard Lee Akhirnya Ungkap Perjalanan Spiritual: Sudah Dua Tahun Jadi Mualaf

Berita Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 19:22 WIB

Ridwan Kamil Akui Rumahnya Digeledah KPK Terkait Kasus Bank BJB

Selasa, 11 Maret 2025 - 18:59 WIB

Kasus Korupsi Bank BJB: KPK Selidiki, Rumah Ridwan Kamil Digeledah

Senin, 10 Maret 2025 - 02:57 WIB

Terungkap! Minyakita di Pasar Tak Sampai 1 Liter, Harga Melebihi HET

Minggu, 9 Maret 2025 - 19:30 WIB

Pemkab Sukabumi Berlakukan Status Tanggap Darurat Bencana di Simpenan, Lengkong, dan Palabuhanratu

Sabtu, 8 Maret 2025 - 22:25 WIB

KPK Awasi Program Makan Bergizi Gratis: Ada Indikasi ‘Pilih Kasih’ dalam Penentuan SPPG

Berita Terbaru

error: Content is protected !!