KumpalanNEWS – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas Kabinet Merah Putih telah dilaksanakan di seluruh Indonesia sejak 6 Januari 2025. Program ini diawasi langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan efektivitasnya.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa program MBG kini telah menjangkau 38 provinsi, termasuk Papua Tengah yang baru mulai menjalankan program tersebut pada Senin (24/2/2025).
“Alhamdulillah sudah lengkap di 38 provinsi, karena Papua Tengah baru jalan hari ini,” ungkap Dadan dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dalam pelaksanaan program ini, BGN mengoperasikan 693 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah. “Hari ini bertambah 117 SPPG, jadi totalnya sekarang 693 SPPG,” tambah Dadan.
Target Penerima Manfaat
Untuk Februari 2025, program MBG menargetkan melayani lebih dari 2 juta penerima manfaat. Hingga akhir April 2025, target penerima manfaat diproyeksikan mencapai 3 juta orang.
Pada periode berikutnya, dari April hingga Agustus, jumlah penerima diharapkan bertambah menjadi 6 juta orang, dan hingga akhir tahun ditargetkan mencapai 15 juta penerima.
Presiden Prabowo Subianto pun menginstruksikan percepatan program dengan target baru 89 juta penerima manfaat. Hal ini membuat BGN membutuhkan tambahan anggaran dari Rp71 triliun menjadi sekitar Rp100 triliun.
“Saat bertemu Presiden, beliau bertanya, ‘Kalau mulai September, berapa dana yang dibutuhkan?’” ujar Dadan saat bertemu media di Jakarta pada 25 Januari 2025.
Presiden Prabowo juga mengapresiasi kinerja BGN yang telah bergerak cepat dalam pelaksanaan MBG. Saat memberikan sambutan di HUT Partai Gerindra ke-17 di SICC Bogor pada 15 Februari 2025, ia menyebut bahwa program ini telah menjangkau 770 ribu penerima manfaat dan diproyeksikan mencapai 1 juta penerima pada akhir Februari.
“Diharapkan pada akhir Juli 2025 nanti, minimal sudah mencapai 6 juta penerima manfaat,” tegas Presiden Prabowo.***