Viral! Warga Banten Berani Protes Menteri ESDM soal Gas Melon, Apa Alasannya?

- Admin

Jumat, 7 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Effendi, warga Banten, berani menyampaikan keluhan langsung kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait aturan pembelian Gas Melon yang dinilai menyulitkan masyarakat kecil. | X.com / Hulya Aiyla Filiz

i

Effendi, warga Banten, berani menyampaikan keluhan langsung kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait aturan pembelian Gas Melon yang dinilai menyulitkan masyarakat kecil. | X.com / Hulya Aiyla Filiz

KumpalanNEWS – Seorang warga asal Banten, Effendi, melakukan aksi protes langsung kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, saat kunjungan kerja di Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025).

Aksi tersebut terekam dalam video yang viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Effendi mengungkapkan keluhannya mengenai aturan baru pembelian Elpiji 3 kg atau Gas Melon yang dinilai semakin menyulitkan masyarakat kecil.

Ia menyampaikan protesnya saat Menteri Bahlil meninjau pangkalan gas di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas.

“Saya sekarang lagi masak, Pak (Bahlil), saya tinggal demi antre Gas Melon. Anak kami lapar, Pak. Butuh makan, butuh kehidupan, logikanya berjalan dong, Pak,” ujar Effendi di hadapan Menteri ESDM.

Baca Juga :  Terungkap! Harga Asli LPG 3 Kg Rp42.750, Subsidi Pemerintah Capai Rp80,2 Triliun

Kelangkaan Gas Melon Jadi Polemik

Kelangkaan Elpiji 3 kg di berbagai daerah, termasuk Banten, semakin menjadi sorotan. Warga mengalami kesulitan mendapatkan gas bersubsidi karena pemerintah mewajibkan pembelian langsung di pangkalan resmi.

Akibatnya, antrean panjang terjadi, bahkan sejumlah warga rela membuntuti truk pengangkut Gas Melon demi mendapatkan tabung gas.

Dalam wawancara di program televisi Kontroversi pada Kamis (6/2/2025), Effendi mengungkapkan bahwa dirinya harus mencari gas selama dua minggu.

“Sudah dua minggu saya cari gas, itu sudah sulit. Di pengecer ada, tapi dikurangi, susah untuk saya dapat,” ujarnya.

Ia pun menegaskan bahwa gas merupakan kebutuhan utama masyarakat untuk memasak. “Kalau gas tidak ada, walaupun beras ada, tetap tidak bisa masak,” tambahnya.

Baca Juga :  Bukan Jokowi, Bahlil Tunjuk Agus Gumiwang Sebagai Ketua Dewan Pembina Golkar

Syarat Fotokopi KTP Jadi Kendala

Effendi juga menyoroti kebijakan baru yang mengharuskan warga memberikan fotokopi KTP untuk membeli Gas Melon di pangkalan resmi.

“Malam hari saya dapat informasi ada gas, buru-buru ambil dua tabung. Sampai di pangkalan, harus menyerahkan fotokopi KTP. Saat itu hujan, malam hari, di mana saya bisa cari fotokopi KTP?” ungkapnya.

Setelah mencari tempat fotokopi, akhirnya ia berhasil mendapatkan gas, meski harus bersusah payah.

Aksi Protes yang Mengundang Perhatian

Keberanian Effendi menyuarakan aspirasinya langsung kepada Menteri Bahlil tidak terjadi begitu saja. Ia mengaku sudah bertekad menemui menteri setelah mengetahui jadwal kunjungan tersebut.

Baca Juga :  DPP Golkar Tunjuk Budi Azhar untuk Pimpin DPRD Sukabumi hingga 2029

“Keesokan harinya, saya ditelepon teman yang memberi tahu bahwa Pak Menteri datang ke Tangerang. Saya jawab, siap bertemu menteri,” katanya.

Demi mendekati sang menteri, Effendi mengaku sengaja menjatuhkan motornya agar menarik perhatian warga sekitar. Upayanya berhasil, dan ia pun mendapat kesempatan untuk menyampaikan langsung keluhan mengenai kelangkaan Gas Melon.

Hingga kini, polemik distribusi dan aturan pembelian Elpiji 3 kg masih menjadi perdebatan di tengah masyarakat. Pemerintah pun diharapkan dapat memberikan solusi agar gas subsidi lebih mudah diakses oleh masyarakat kecil.***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Nurodin, Warga Cimanggu Palabuhanratu yang Alami Tekanan Batin Berat, Meninggal Dunia
Kesehatan Menurun, Warga Cimanggu Palabuhanratu Harapkan Bantuan Sosial dan Medis
BPOM Cabut Izin Edar Sejumlah ASI Booster, Ini Temuan dan Sanksinya
Laskar Pasundan Indonesia Dukung Kepemimpinan Asep Japar – Andreas di Sukabumi, Dorong Kebijakan Pro Rakyat
Bukan Karena Dipecat! Satryo Soemantri Brodjonegoro Ngaku Mundur dengan Legowo, Tapi Kok Pas Reshuffle?
Mahasiswa Bergerak! Aksi ‘Indonesia Gelap’ di Bandung Soroti Efisiensi Anggaran yang Dinilai Merugikan Pendidikan
Vonis 20 Tahun Bikin Syok! Harvey Moeis Masih Ngotot Lawan Takdir di Mahkamah Agung
Cristiano Ronaldo ke Indonesia Lagi! Setelah Tsunami Aceh dan Duta Mangrove, Kini Bantu Warga Kupang

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 19:00 WIB

Nurodin, Warga Cimanggu Palabuhanratu yang Alami Tekanan Batin Berat, Meninggal Dunia

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:19 WIB

Kesehatan Menurun, Warga Cimanggu Palabuhanratu Harapkan Bantuan Sosial dan Medis

Sabtu, 22 Februari 2025 - 12:54 WIB

BPOM Cabut Izin Edar Sejumlah ASI Booster, Ini Temuan dan Sanksinya

Jumat, 21 Februari 2025 - 01:23 WIB

Laskar Pasundan Indonesia Dukung Kepemimpinan Asep Japar – Andreas di Sukabumi, Dorong Kebijakan Pro Rakyat

Kamis, 20 Februari 2025 - 16:56 WIB

Bukan Karena Dipecat! Satryo Soemantri Brodjonegoro Ngaku Mundur dengan Legowo, Tapi Kok Pas Reshuffle?

Berita Terbaru

error: Content is protected !!