Pemerintah Siap Tindak Tegas Premanisme yang Menyamar sebagai Ormas

- Admin

Senin, 26 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Istana minta publik bedakan ormas dan premanisme. | instagram/pco.ri

i

Istana minta publik bedakan ormas dan premanisme. | instagram/pco.ri

KumpalanNEWS – Pemerintah melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyoroti maraknya praktik premanisme yang berlindung di balik nama organisasi kemasyarakatan (ormas).

Dalam konferensi pers di Gedung Kwarnas, Jakarta Pusat, Senin (26/5), Hasan menegaskan bahwa penyalahgunaan istilah ormas untuk tindakan melanggar hukum tidak dapat dibenarkan.

Pernyataan ini muncul setelah mencuatnya dugaan pendudukan lahan milik BMKG oleh sekelompok pihak yang mengklaim sebagai ormas.

Menurut Hasan, publik harus mampu membedakan antara ormas yang berkontribusi positif, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dengan kelompok yang menyalahgunakan status tersebut untuk melakukan aksi premanisme.

“Jangan mudah menggunakan istilah ormas,” ujar Hasan, seraya menekankan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap pelaku premanisme, bukan terhadap ormas itu sendiri.

Ia menambahkan, Presiden telah menginstruksikan aparat penegak hukum untuk menyelidiki kasus-kasus semacam ini dan bertindak sesuai hukum.

Hasan juga menyampaikan kekhawatiran bahwa ulah segelintir oknum dapat menghambat investasi karena adanya tekanan dan pungutan liar terhadap pelaku usaha.

“Kita tidak lagi menggunakan kata-kata ormas, tapi menggunakan istilah premanisme,” tegasnya.

Hasan mengajak masyarakat agar tidak menyamaratakan seluruh ormas sebagai pelaku kejahatan dan mengingatkan pentingnya membedakan antara organisasi yang sah dan aksi kriminal yang merugikan.***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemkab dan DPRD Sukabumi Ikuti Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo
Dibela Pelaku Wisata, Dedi Mulyadi Kukuh Larang Study Tour demi Orang Tua Siswa
Protes Anies atas Vonis Tom Lembong: Fakta di Sidang Diabaikan, Hukum Dipertanyakan
Imbas Inpres DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Warga yang Lebih Layak
Pemkab Sukabumi dan Bea Cukai Kolaborasi Tindak Rokok Ilegal, Dorong Penerimaan Pajak Daerah
Geopark Ciletuh Mendunia: Evaluator Tiongkok dan Slovenia Apresiasi Kinerja Sukabumi
Menteri P2MI Jelaskan Dua Tugas Utama: Lindungi TKI dan Buka Peluang Kerja Global
Jokowi Klarifikasi Soal Kondisi Wajah: Bukan Sakit Serius, Hanya Alergi Cuaca

Berita Terkait

Jumat, 15 Agustus 2025 - 17:05 WIB

Pemkab dan DPRD Sukabumi Ikuti Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:26 WIB

Dibela Pelaku Wisata, Dedi Mulyadi Kukuh Larang Study Tour demi Orang Tua Siswa

Sabtu, 19 Juli 2025 - 17:47 WIB

Protes Anies atas Vonis Tom Lembong: Fakta di Sidang Diabaikan, Hukum Dipertanyakan

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:32 WIB

Imbas Inpres DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Warga yang Lebih Layak

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:56 WIB

Pemkab Sukabumi dan Bea Cukai Kolaborasi Tindak Rokok Ilegal, Dorong Penerimaan Pajak Daerah

Berita Terbaru

Pemerintahan

Pemkab Sukabumi Gelar Taptu dan Pawai Obor Sambut HUT ke-80 RI

Sabtu, 16 Agu 2025 - 23:31 WIB

DPRD dan Pemkab Sukabumi sepakati perubahan APBD 2025 demi percepatan pembangunan.

Pemerintahan

DPRD dan Pemkab Sukabumi Ketok Palu Perubahan APBD 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 17:29 WIB

error: Content is protected !!