Viral Isu Emas Antam Palsu, Fakta Sebenarnya Terungkap!

- Admin

Kamis, 6 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Isu pemalsuan emas Antam kembali ramai. Ini fakta sebenarnya! | instagram.com/antamlogammulia

i

Isu pemalsuan emas Antam kembali ramai. Ini fakta sebenarnya! | instagram.com/antamlogammulia

KumpalanNEWS – Isu pemalsuan emas yang dikaitkan dengan PT Antam kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Sejumlah unggahan di platform X mengajak masyarakat untuk mengecek ulang keaslian emas Antam yang mereka miliki, memicu keresahan di kalangan investor dan pemilik logam mulia.

Salah satu unggahan yang viral menyebutkan bahwa masyarakat sebaiknya memastikan keaslian emas Antam, karena dugaan pemalsuan bisa menghilangkan kepercayaan terhadap produk logam mulia tersebut. Namun, benarkah emas Antam yang beredar di pasaran merupakan emas palsu?

Kasus Lama yang Kembali Viral

Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, isu ini sebenarnya bukanlah berita baru. Kasus terkait telah diungkap Kejaksaan Agung (Kejagung) sejak 4 Juni 2024. Saat itu, Kejagung menetapkan enam mantan General Manager Unit Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPPLM) PT Antam sebagai tersangka dalam dugaan korupsi tata kelola emas periode 2010-2022.

Baca Juga :  Bupati Sukabumi Dorong Inovasi Bapenda Tingkatkan Pendapatan Daerah

Para tersangka diduga telah mencetak dan mengedarkan logam mulia bermerek Antam secara ilegal dengan total 109 ton emas. Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Kuntadi, menjelaskan bahwa mereka secara melawan hukum membubuhkan merek Logam Mulia (LM) Antam pada emas yang sebenarnya diproduksi oleh pihak swasta.

“Para tersangka secara melawan hukum dan tanpa kewenangan telah melekatkan logam mulia milik swasta dengan merek LM Antam,” ujar Kuntadi dalam konferensi pers di Jakarta pada 29 Mei 2024.

Baca Juga :  RAPBD 2025: Disbudpora Sukabumi Targetkan Tambahan Anggaran untuk Program Utama

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa merek Antam merupakan hak eksklusif perusahaan yang tidak bisa digunakan tanpa kontrak kerja yang sah dan perhitungan biaya yang jelas.

Emas Antam Bukan Palsu, tetapi Ilegal

Menanggapi isu yang beredar, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, menegaskan bahwa emas yang beredar bukanlah emas palsu, melainkan emas asli yang diperoleh dari sumber ilegal.

“Ini bukan emas palsu, emasnya tetap asli sebagaimana standar Antam. Namun, emas yang sudah distempel oleh Antam itu diperoleh dari jalur ilegal, seperti dari penambang-penambang liar luar negeri,” jelas Ketut.

Peredaran emas ilegal dalam jumlah besar menyebabkan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan di pasar, yang berdampak pada penurunan harga emas.

Baca Juga :  Kasus Korupsi Minyak Pertamina: Benarkah Ada Pertamax Oplosan? Ini Klarifikasi Resmi

“Jika beredar terlalu banyak, seperti uang yang beredar berlebihan, maka pasokannya meningkat, demand menurun, sehingga harganya jadi turun. Ada selisih harga pada saat itu, yang kami lihat sebagai kerugian keuangan negara. Namun, emas tersebut tetap emas asli,” tambahnya.

Kesimpulan: Jangan Terpancing Isu Tanpa Fakta

Dengan demikian, masyarakat perlu lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Meski kasus ini memang terjadi, narasi yang menyebutkan bahwa emas Antam palsu adalah keliru.

Penting untuk selalu merujuk pada sumber yang kredibel sebelum menyebarkan informasi agar tidak menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.***

Follow WhatsApp Channel kumpalan.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ridwan Kamil Akui Rumahnya Digeledah KPK Terkait Kasus Bank BJB
Kasus Korupsi Bank BJB: KPK Selidiki, Rumah Ridwan Kamil Digeledah
Terungkap! Minyakita di Pasar Tak Sampai 1 Liter, Harga Melebihi HET
Pemkab Sukabumi Berlakukan Status Tanggap Darurat Bencana di Simpenan, Lengkong, dan Palabuhanratu
BGN Jawab Kecurigaan KPK: Anggaran MBG Tidak Dipotong, Perbedaan Pagu Bahan Baku Sudah Ditetapkan Sejak Awal Program
KPK Awasi Program Makan Bergizi Gratis: Ada Indikasi ‘Pilih Kasih’ dalam Penentuan SPPG
KPK Soroti Dugaan Pemotongan Anggaran MBG, Makanan Seharusnya Rp10.000 Jadi Rp8.000
Dedi Mulyadi dan Bupati Sukabumi Turun Tangan Atasi Sampah Sungai Cipalabuan Pasca Banjir Bandang

Berita Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 19:22 WIB

Ridwan Kamil Akui Rumahnya Digeledah KPK Terkait Kasus Bank BJB

Selasa, 11 Maret 2025 - 18:59 WIB

Kasus Korupsi Bank BJB: KPK Selidiki, Rumah Ridwan Kamil Digeledah

Senin, 10 Maret 2025 - 02:57 WIB

Terungkap! Minyakita di Pasar Tak Sampai 1 Liter, Harga Melebihi HET

Sabtu, 8 Maret 2025 - 23:23 WIB

BGN Jawab Kecurigaan KPK: Anggaran MBG Tidak Dipotong, Perbedaan Pagu Bahan Baku Sudah Ditetapkan Sejak Awal Program

Sabtu, 8 Maret 2025 - 22:25 WIB

KPK Awasi Program Makan Bergizi Gratis: Ada Indikasi ‘Pilih Kasih’ dalam Penentuan SPPG

Berita Terbaru

Pemkab Sukabumi evaluasi tanggap darurat di Palabuhanratu, Simpenan, dan Lengkong. Bupati minta percepatan pemulihan pascabencana. | Fb/Pemerintah Kabupaten Sukabumi

Pemerintahan

Bencana Sukabumi: 8.244 Jiwa Terdampak, Pemulihan Dipercepat

Rabu, 12 Mar 2025 - 18:38 WIB

error: Content is protected !!