KumpalanNEWS – Sebanyak 55 kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tiba di Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (22/2).
Mereka berkumpul di salah satu kafe di kota tersebut untuk menantikan keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP terkait pelaksanaan retret kepala daerah di Lembah Tidar, kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Beberapa kepala daerah yang hadir antara lain Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, dan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.
Kesiapan Mengikuti Retret
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, memastikan bahwa seluruh kepala daerah dari PDIP telah siap mengikuti kegiatan retret kapan pun keputusan telah ditetapkan.
“Ya, saya kira semua sudah paham. Kami berada di Magelang ini untuk menunggu keputusan dari DPP yang masih dinamis di Jakarta,” ujar Hasto di kawasan Magelang Tengah, Sabtu (22/2).
Ia menambahkan bahwa Pramono Anung telah berkomunikasi secara intens dengan DPP dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengenai pelaksanaan retret tersebut.
“Pak Pramono adalah peserta retret dan mewakili senior PDIP yang sudah berkoordinasi dengan DPP, termasuk dengan Ibu Ketum. Kita akan mengikuti retret ini, hanya jadwalnya masih perlu diatur,” jelas Hasto.
Pramono juga disebut telah menjalin komunikasi dengan penyelenggara retret di Magelang untuk memastikan kesiapan teknis.
Instruksi Penundaan dari Megawati
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah dari partainya untuk menunda keikutsertaan mereka dalam retret. Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Nomor 7294/IN/DPP/II/2025 tertanggal 20 Februari 2025.
Keputusan tersebut diduga merupakan respons atas penahanan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, menegaskan bahwa kepala daerah PDIP yang berada di Magelang tetap menunggu arahan lebih lanjut dari DPP.
“Tadi Mas Pram sudah menyampaikan bahwa prinsipnya kami siap mengikuti retret. Kami hanya menunggu jadwalnya,” kata Masinton kepada awak media di Magelang.
Masinton juga menjelaskan bahwa instruksi tersebut bukanlah larangan, melainkan sekadar penundaan sampai ada keputusan lebih lanjut.
“Instruksi itu bukan berarti dilarang mengikuti retret, tetapi hanya menunda. Jadi, bukan berarti tidak ikut, melainkan menunggu informasi lebih lanjut,” pungkasnya.
Dengan situasi yang masih dinamis, para kepala daerah PDIP yang sudah berada di Magelang tetap menunggu arahan dari DPP terkait jadwal pasti pelaksanaan retret di Akmil Magelang.***