KumpalanNEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat mengeluarkan Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi untuk periode Dasarian II, yakni tanggal 11 hingga 20 November 2025.
Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Berdasarkan peta potensi wilayah, BMKG membagi wilayah Jawa Barat ke dalam tiga tingkat kesiapsiagaan: Awas, Siaga, dan Waspada.

Awas (Status Tertinggi):
Wilayah dengan potensi curah hujan tertinggi yang memerlukan kewaspadaan maksimum adalah Kabupaten Sukabumi. Masyarakat di area ini diimbau untuk mengambil langkah-langkah mitigasi dan evakuasi jika diperlukan.
Siaga (Tingkat Kesiapsiagaan Menengah):
Beberapa wilayah berada dalam status Siaga, yang berarti potensi hujan lebat cukup tinggi dan dapat menimbulkan dampak signifikan.
Wilayah-wilayah tersebut meliputi:
* Kabupaten Bogor
* Kota Bogor
* Kota Sukabumi
* Kabupaten Subang
* Kabupaten Purwakarta
* Kabupaten Cianjur
* Kabupaten Garut
* Kabupaten Tasikmalaya
Waspada (Tingkat Kesiapsiagaan Rendah hingga Sedang):
Sebagian besar wilayah lain di Jawa Barat berada dalam status Waspada, yang juga memerlukan perhatian dan pemantauan.
Wilayah tersebut mencakup:
* Kota Depok
* Kabupaten Bekasi
* Kota Bekasi
* Kabupaten Karawang
* Kabupaten Bandung
* Kabupaten Bandung Barat
* Kabupaten Ciamis
* Kota Bandung
* Kabupaten Sumedang
* Kabupaten Indramayu
* Kabupaten Majalengka
* Kabupaten Kuningan
* Kota Ciamis
* Kota Tasikmalaya
* Kabupaten Pangandaran
Masyarakat, khususnya yang tinggal di dataran rendah dan lereng bukit, diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari BMKG dan otoritas setempat, serta menyiapkan rencana darurat menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem selama periode 11-20 November 2025.***






