KumpalanNEWS – Wakil Bupati Sukabumi H. Iyos Somantri menghadiri rapat koordinasi persiapan penanaman jagung serentak seluas 1 juta hektar bersama Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, yang dilaksanakan secara virtual di ruang pertemuan Mako Polsek Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin (13/1/2024).
Program ini merupakan inisiatif strategis pemerintah dalam rangka meningkatkan produksi jagung nasional, mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta memperkuat ketahanan pangan.
Penanaman jagung serentak ini akan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan pemerintah daerah, petani, dan sektor swasta di berbagai wilayah Indonesia.
Penanaman Perdana di Papua Selatan
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa tahap awal penanaman akan dimulai dari Merauke, Papua Selatan.
Ia juga mengapresiasi dukungan penuh dari Kepolisian Republik Indonesia dalam mengawal kelancaran program swasembada jagung, khususnya di daerah-daerah prioritas seperti Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.
“Terima kasih kepada Kepolisian Republik Indonesia yang telah mengawal swasembada penanaman jagung, khususnya di daerah Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan beberapa wilayah lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mentan meminta jajaran kepolisian untuk terus mendukung proses penanaman di lapangan hingga target 1 juta hektar tercapai.
“Kementan tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bahu-membahu untuk mencapai swasembada, mengingat harapan besar dari Bapak Presiden kepada kita semua,” tegas Andi Amran Sulaiman.
Persiapan Penanaman di Kabupaten Sukabumi
Menanggapi arahan tersebut, Wakil Bupati Sukabumi H. Iyos Somantri menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait guna mempersiapkan penanaman jagung di wilayah Kabupaten Sukabumi.
“Insya Allah pada tanggal 15 Januari mendatang, Kabupaten Sukabumi akan melaksanakan penanaman jagung serentak di Kecamatan Caringin,” ujarnya singkat.
Dukungan Terpadu untuk Ketahanan Pangan
Program penanaman jagung serentak ini diharapkan mampu mempercepat pencapaian swasembada jagung nasional, dengan dukungan penuh dari berbagai elemen, termasuk pemerintah daerah, kepolisian, serta sektor swasta.***