KumpalanNEWS – BPA atau Bisfenol A merupakan zat kimia yang digunakan untuk membuat plastik polikarbonat, termasuk galon air minum kemasan.
BPA dapat bermigrasi dari kemasan ke air yang dikemasnya, terutama jika terpapar suhu tinggi, asam, atau waktu kontak yang lama.
Diketahui, BPA dapat mengganggu hormon dalam tubuh, terutama hormon estrogen, dan berpotensi menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti infertilitas, obesitas, kanker payudara, autisme, dan lain-lain.
Dikutip Hallo Sukabumi dari berbagai sumber, pada Rabu, 11 Oktober 2023, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan batas aman untuk BPA pada air minum dalam kemasan (AMDK) sebesar 0,6 mg per kilogram.
Namun, hasil uji BPOM menunjukkan bahwa sekitar 33 persen sampel AMDK galon pada sarana distribusi dan peredaran, dan 24 persen sampel pada sarana produksi berada pada rentang batas migrasi BPA 0,05 mg per kilogram yang ditetapkan oleh Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA).
Hal ini menunjukkan adanya potensi bahaya migrasi BPA pada AMDK galon yang dapat membahayakan kesehatan konsumen.
Untuk menghindari paparan BPA dari AMDK galon, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Memilih produk AMDK yang menggunakan kemasan berbahan PET (polietilen tereftalat) yang lebih aman dan tidak mengandung BPA.
2. Menghindari menyimpan atau menghangatkan AMDK galon di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau suhu tinggi.
3. Mengganti galon secara berkala dan memastikan bahwa galon tidak rusak atau bocor.
4. Memeriksa label produk AMDK dan memilih yang memiliki informasi lengkap tentang bahan kemasan, tanggal produksi, dan masa kadaluarsa.
Semoga bermanfaat.***